Jumat, 24 Juni 2011

Gong dan 12 Tari Dari Suku Dayak

Seperti namanya, tari Gong ditarikan dengan iringan musik gong. Menggambarkan kelembutan gadis yang meliuk seperti padi. Gerak tubuh dan tangan lambat. Sang gadis berbusana adat Dayak Kenyah yang didominasi bulu burung.

Tari Gantar.
Kehidupan sehari-hari bisa mengilhami sebuah tarian. Kegiatan bercocok tanam sebagian besar masyarakat agraris Indonesia tergambar dalam tari Gantar. Tongkat sebagai kayu penumbuk. Bambu dan bebijian di dalamnya menggambarkan wadah dan padi. Tari untuk menyambut tamu ( dan acara lainnya ) ini dikenal suku Dayak Tunjung dan Dayak Benuaq. Tari Gantar dibagi 3 versi : Gantar Rayatu, Gantar Busai dan Gantar Senak/ Kusak.

Tari Kancet Papatai ( Perang ).
Bagaimana gaya pahlawan Dayak Kenyah melawan musuh ? Bertarung lincah, gesit, dengan pekikan penuh semangat. Lagu Sak Paku diiringi alat musik Sampe menambah riuh pertunjukan. Penari Kancet Papatai berbusana suku Dayak Kenyah, lengkap dengan mandau, perisai dan baju perang.

Tari Kancet Lasan.
Suku Dayak Kenyah memuliakan burung Enggang. Tanda keagungan dan kepahlawanan. Seorang wanita merendah, berjongkok atau duduk dengan lutut menyentuh lantai. Gerak burung Enggang yang terbang melayang dan hinggap di dahan ditirukannya.

Tari Leleng.
Utan Along dipaksa kawin dengan pemuda yang tidak dicintainya. Ia melarikan diri ke hutan. Kisah ini ditarikan gadis Dayak Kenyah diiringi lagu Leleng.

Tari Hudoq.
Penari menggunakan topeng kayu menyerupai binatang buas. Daun pisang atau kelapa menutupi tubuhnya. Suku Dayak Bahau dan Modang, melalui tari Hudoq, memohon kekuatan ( pada Tuhan ) untuk mengatasi gangguan hama perusak dan berharap hasil panen yang melimpah. Ketika hasil panen cukup baik ( atau menyambut tahun tanam ) digelar lagi tari ucapan terima kasih ( syukur ). Topeng berbentuk wajah manusia dengan ukiran khas Dayak Kenyah. Topeng lainnya berupa cadar manik-manik dengan ornamen Dayak Kenyah.

Tari Serumpai.
Serumpai ( sejenis seruling bambu ) mengiringi tarian suku Dayak Benuaq ( memohon bantuan Tuhan ) untuk menolak penyakit dan mengobati gigitan anjing gila.

Tari Belian Bawo.
Menolak penyakit, mengobati pasien, membayar nazar, semula berwujud ritual Belian Bawo. Setelah menjadi tarian, di pertunjukkan suku Dayak Benuaq di hadapan para tamu dan pengunjung kesenian.

Tari Kuyang.
Tari Belian dari suku Dayak Benuaq ini memohon pada Tuhan untuk mengusir hantu-hantu penunggu pohon besar dan tinggi, agar tidak mengganggu manusia atau penebang.

Tari Pecuk Kina.
Perpindahan suku Dayak dari Apo Kayan ( Kabupaten Bulungan ) ke Long Segar ( Kabupaten Kutai Barat ) selama bertahun-tahun digambarkan dalam tari ini.

Tari Datun.
10-20 gadis suku Dayak Kenyah membawakan tari kreasi Nyik Selung, kepala suku di Apo Kayan. Tari mensyukuri kelahiran cucu ini kemudian berkembang ke seluruh daerah suku Dayak Kenyah.

Tari Ngerangkau.
Tari adat suku Dayak Tunjung dan Benuaq ini untuk memperingati kematian warga mereka. Alat penumbuk padi dibenturkan teratur dalam posisi mendatar sampai menimbulkan irama tertentu.

Tari Baraga Bagantar.
Mulanya, ritual merawat bayi dengan bantuan Nayun Gantar. Oleh suku Dayak Benuaq kemudian diubah menjadi tarian.

Tarian-tarian tersebut tak sesederhana penjelasannya. Jika saya berkesempatan ke Kalimantan, saya akan ceritakan lebih banyak lagi. Atau anda lebih dulu berangkat ke sana dan bercerita lebih detail ? Well ?

0 komentar:

Posting Komentar

Followers

 

The Island Of Borneo Copyright © 2011 Template Blog Is Designed by SiNyO